Sabtu, 18 Agustus 2012

cinta atau hanya permainkan rasa.. :'(




Tak lupakah kamu dengan apa yang sudah kamu lakukan?
Kamu datang seperti duri, lalu pergi seperti mimpi. Tanpa diminta. Namun ketika aku sedang benar-benar menginginkannya, kamu hanya memberi ruang hampa. Apa yang kamu lakukan ini, semata cinta, atau hanya permainkan rasa?
Jangan buang waktumu dengan membuang-buang waktuku. Jika tak ingin miliki hati, jangan bawa pergi bahkan berlari dan tak kembali. Kembalikan hati itu ke tempat semula jika kamu memang tak berminat lipurkan lara.
Aku menghela napas.
Baik. Aku biarkan kamu pergi bawa hatiku. Tapi beri tahu aku, siapa sebenarnya yang membawa hatimu, hingga kamu tak memilikinya sama sekali untukku?

picture but full of means .. :)


Sebenci-bencinya aku untuk mengucapkannya,  aku pasti akan mengakuinya.


sama seperti buku itu.. 
tenang dan ambil lah photo ny. 


bahagia itu sederhana seperti layak nya bunga ini

"liat lah, untai an tangan di depan mu, bahagiakan mereka"

harapan adalah mimpimu nak.. gapailah.


sekali lagi dalam cinta mu dan aku. aku bukan lah layang.layang yang bisa kau
tarik-ulur.. mengertilah :)



“Ini bukan tentang berapa kali aku menggunakannya (cinta) pada setiap kalimat, melainkan tentang bagaimana aku benar-benar menginginkan ia selalu ada diantara setiap kata aku dan kamu.

aku takut hatinya enggan menampungku....


Beberapa orang menunggu, dan beberapa orang lainnya tak tahu sedang ditunggu.
Lalu, salahkah jika ia terus berjalan ke depan? Semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta namun hanya menunggu itu lebih sia-sia dari menggarami laut. Jangan salahkan orang yang ditunggu jika mengungkapkan perasaan saja tak mampu.
Kebesaran cinta tak bisa diukur dengan seberapa lama menunggu, tetapi seberapa berani mengunkapkannya dengan tulus dan cara yang indah.
Cinta yang utuh tidak layak menunggu terlalu lama, karena seiring berjalannya waktu, hati itu akan habis dimakan sendiri.
Mencinta diam-diam adalah hal paling egois di dunia. Tak ada yang lebih egois dari seseorang yang memenjarakan hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan rasa cinta yang ingin menyeruak ke luar terbang bebas ke hati yang ingin disinggahinya.
“Aku takut hatinya enggan menampungku”
Itu hanya alasan yang diada-ada sebuah sangkar hati yang egois. Hati sudah terlalu kenyang dengan alasan aku tak pantas untuk dia, aku bukan siapa-siapa baginya, dia tak menginginkanku dan alasan egois lainnya.
Jangan kekang cinta. Bebaskan, terbangkan, maka ia akan kembali dengan sangkar barunya yang indah, untukmu. Layaknya burung camar terbang mengarungi sore yang indah di pesisir pantai.
Namun berbicara ( dalam konteks ini menulis) selalu lebih mudah dibanding melakukan..

Sabtu, 18 Agustus 2012

cinta atau hanya permainkan rasa.. :'(




Tak lupakah kamu dengan apa yang sudah kamu lakukan?
Kamu datang seperti duri, lalu pergi seperti mimpi. Tanpa diminta. Namun ketika aku sedang benar-benar menginginkannya, kamu hanya memberi ruang hampa. Apa yang kamu lakukan ini, semata cinta, atau hanya permainkan rasa?
Jangan buang waktumu dengan membuang-buang waktuku. Jika tak ingin miliki hati, jangan bawa pergi bahkan berlari dan tak kembali. Kembalikan hati itu ke tempat semula jika kamu memang tak berminat lipurkan lara.
Aku menghela napas.
Baik. Aku biarkan kamu pergi bawa hatiku. Tapi beri tahu aku, siapa sebenarnya yang membawa hatimu, hingga kamu tak memilikinya sama sekali untukku?

picture but full of means .. :)


Sebenci-bencinya aku untuk mengucapkannya,  aku pasti akan mengakuinya.


sama seperti buku itu.. 
tenang dan ambil lah photo ny. 


bahagia itu sederhana seperti layak nya bunga ini

"liat lah, untai an tangan di depan mu, bahagiakan mereka"

harapan adalah mimpimu nak.. gapailah.


sekali lagi dalam cinta mu dan aku. aku bukan lah layang.layang yang bisa kau
tarik-ulur.. mengertilah :)



“Ini bukan tentang berapa kali aku menggunakannya (cinta) pada setiap kalimat, melainkan tentang bagaimana aku benar-benar menginginkan ia selalu ada diantara setiap kata aku dan kamu.

aku takut hatinya enggan menampungku....


Beberapa orang menunggu, dan beberapa orang lainnya tak tahu sedang ditunggu.
Lalu, salahkah jika ia terus berjalan ke depan? Semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta namun hanya menunggu itu lebih sia-sia dari menggarami laut. Jangan salahkan orang yang ditunggu jika mengungkapkan perasaan saja tak mampu.
Kebesaran cinta tak bisa diukur dengan seberapa lama menunggu, tetapi seberapa berani mengunkapkannya dengan tulus dan cara yang indah.
Cinta yang utuh tidak layak menunggu terlalu lama, karena seiring berjalannya waktu, hati itu akan habis dimakan sendiri.
Mencinta diam-diam adalah hal paling egois di dunia. Tak ada yang lebih egois dari seseorang yang memenjarakan hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan rasa cinta yang ingin menyeruak ke luar terbang bebas ke hati yang ingin disinggahinya.
“Aku takut hatinya enggan menampungku”
Itu hanya alasan yang diada-ada sebuah sangkar hati yang egois. Hati sudah terlalu kenyang dengan alasan aku tak pantas untuk dia, aku bukan siapa-siapa baginya, dia tak menginginkanku dan alasan egois lainnya.
Jangan kekang cinta. Bebaskan, terbangkan, maka ia akan kembali dengan sangkar barunya yang indah, untukmu. Layaknya burung camar terbang mengarungi sore yang indah di pesisir pantai.
Namun berbicara ( dalam konteks ini menulis) selalu lebih mudah dibanding melakukan..