Kamu datang seperti duri, lalu pergi seperti mimpi. Tanpa diminta. Namun ketika aku sedang benar-benar menginginkannya, kamu hanya memberi ruang hampa. Apa yang kamu lakukan ini, semata cinta, atau hanya permainkan rasa?
Jangan buang waktumu dengan membuang-buang waktuku. Jika tak ingin miliki hati, jangan bawa pergi bahkan berlari dan tak kembali. Kembalikan hati itu ke tempat semula jika kamu memang tak berminat lipurkan lara.
Aku menghela napas.
Baik. Aku biarkan kamu pergi bawa hatiku. Tapi beri tahu aku, siapa sebenarnya yang membawa hatimu, hingga kamu tak memilikinya sama sekali untukku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar