Aku
tidak sengaja jatuh cinta.
Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang ketika aku
bersama kamu. Dan ketika kamu melihat ke arahku, aku tidak sengaja membuang
pandanganku sejauh-jauhnya, lebih jauh dari rekor lempar lembing yang pernah
tercipta, hanya untuk tetap menjaga kamu tidak tahu aku sedang memandangmu.
Aku
tidak sengaja merasa senang berada dalam satu momen bersamamu. Aku tidak
sengaja mengharapkan kamu ada ketika kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu
yang sama.
Aku tidak sengaja
mengaktifkan phenylethylamine dari sistem limbik otakku saat dekat
kamu. Dan itu memicu euphoria. Aku tidak
sengaja sangat suka suara tawamu terhadap leluconku.
Rasanya dimensi waktu
lari terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku dan
kamu begitu menakutkan bagi waktu.
Terus menerus, hingga pagi menjelang, handphone-ku
adalah yang pertama ku-check.
Aku tidak sengaja kecewa jika ada SMS namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak
sengaja khawatir jika tidak tahu kabarmu.
Demi
Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu tidak ada di tempat biasanya
ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tahu banyak hal tentangmu.
Aku
tidak sengaja jatuh cinta kepadamu
Aku
tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap “mengapa” yang bermuara di
benakku.
Maaf,
aku tidak sengaja…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar